18 Januari 2010

Rp 20000/jam

Pagi ini saya seperti biasa membuka Facebook, dan mendapat request dari seseorang, setelah melihat mutual friend lalu saya accept. Kemudian saya membuka Wall-nya dan melihat sebuah tulisan Notes temannya, awalnya ketika membaca tulisan 2000/jam (salah baca) saya kira pelayanan jasa atau apa...lalu saya pun membuka Notes itu karena penasaran, isinya;

Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.

“Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si lelaki dengan marah.

“Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
“Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”
“Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata pada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”

Si ayah tambah marah, “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”

Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.

Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam kemudian, ketika lelaki itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak. Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 10 ribu darinya, toh ia tak sering-sering meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.

“Kau tertidur, Nak?” ia bertanya.
“Tidak, Yah, aku terjaga,” jawab si anak.
“Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. “Hari ini ayah begitu repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp 10 ribu yang kau perlukan.”

Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum, dan berseru, “Oh, ayah, terima kasih.”

Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang yang tampak kumal dan lecek.

Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung-hitung uangnya.

“Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.
“Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah.” jawab si kecil.
“Ayah, sekarang aku punya Rp 20 ribu. Boleh aku membeli waktu ayah barang satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku ingin makan malam bersamamu.”


sumber cerita dan foto:
http://www.facebook.com/home.php?filter=lf#/notes/arifin-tang/rp-20000jam/255771788177
http://farm3.static.flickr.com/2042/2421040214_efab8dca97.jpg

17 Januari 2010

Membaca Buku Secret Life Of Water - Masaru Emoto

Masaru Emoto adalah seorang Doctor yang menemukan kejaiban pada air, dan telah berhasil membuktikan sebuah fakta bahwa manusia dapat berkomunikasi dengan alam, dan alam akan menunjukkan reaksinya.

Dari semua buku Masaru Emoto yang saya baca, beliau selalu mengaitkan sifat air dengan sifat alam dan kaitannya dengan jiwa manusia;
Memang benar, air adalah bagian dari alam semesta, air adalah sumber kehidupan, dan dalam tubuh seorang manusia dewasa sebanyak 70% adalah tersusun dari air.

Saya tidak merasa heran, mengapa hanya dengan memahami air, Masaru Emoto dapat memahami sifat alam, karena memang semua elemen dan unsur-unsur yang ada dalam alam semesta mempunyai keterkaitan, dan banyak yang bisa kita pahami dari alam diluar batas ilmu pengetahuan.

Tentang Kebahagiaan:

Semua orang mencari kebahagiaan, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang yang sudah berusia lanjut. Hanya saja beberapa tidak dapat memahami dengan jelas, memahami lebih dalam apa kebutuhan dari jiwa yang sesungguhnya, dan Kita sering kali menganggap dunia materialist kehidupan sebagai hal yang yang bisa membuat jiwa kita bahagia, benarkah demikian?

"Ketika kita mulai membandingkan kita dengan orang lain, kita mulai beresonasi dengan hado ketidakbahagiaan. Selama kita masih mencari kebahagiaan dari luar diri kita, maka tidaklah mungkin kita menemukan kebahagiaan sejati".

Banyak yang selalu suka membanding-bandingkan dengan orang lain, padahal pada kenyataannya setiap orang mempunyai ciri khas masing-masing, tidak ada yang tercipta sama, kecuali mirip. Manusia tidak akan pernah puas memenuhi nafsu dan kehendaknya, karena alam semesta ini adalah sesuatu yang tidak terbatas bagi mereka yang mempunyai pola berpikir demikian. Ketika kita bisa menerima dan menyatu dengan alam, kita baru dapat menerima segala kebaikan dari alam.
Cara yang terbaik untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan menggali potensi pada diri sendiri, terbebas dari apa yang orang ragukan dari Anda.

"Pencarian kebahagiaan pada akhirnya dan sederhananya adalah pencarian diri. Anda dapat mencari kebahagiaan sampai ketempat-tempat yang jauh, tapi Anda tetap akan menemukannya di telapak tangan Anda sendiri"

Benar, hal yang menentukan bahagia/tidak bahagia tergantung pada diri sendiri, bukan sebaliknya mencari kebahagiaan dari luar, karena ia hanya akan bersifat sementara.

Tentang Percobaan yang dilakukan pada nasi:

"... kami menaruh nasi ke dalam tiga stoples kaca, kemudian kepada salah satu stoples itu kami berkata, "Bodoh!", kepada stoples lain kami berkata, "Terimakasih", dan kepada stoples ketiga kami tidak mengatakan apa-apa. Nasi yang kami taruh di stoples yang mendapat ucapan "Terimakasih" mengalami peragian serta mengeluarkan aroma yang enak. Nasi di dalam stoples yang mendapat ucapan "Bodoh!" menjadi berwarna gelap dan membusuk. Nasi di dalam stoples yang tidak mendapat ucapan apapun menjadi berwarna hitam serta menebarkan bau yang sangat menyengat"

"Tetapi itu bukan akhir dari cerita, saya membawa ketiga stoples tersebut ke sebuah sekolah dasar dan murid-murid disitu mengucapkan "Terimakasih" kepada nasi di dalam semua stoples. Dalam waktu yang tak terlalu lama, nasi di dalam ketiga stoples itu mengalami peragian dan mulai menebarkan aroma sedap--bahkan nasi yang sebelumnya didiamkan".

"Hal itu menunjukkan bahwa sesuatu yang sedang sekarat dan membusuk pun dapat dihidupkan atau dipulihkan kembali oleh perhatian penuh kasih yang tulus, kata-kata yang menyejukkan serta pikiran positif".

Dari hasil percobaan yang dilakukan Masaru Emoto, membuktikan sesuatu hal yang kemarin pernah saya bahas dengan Jevvy Audy, tentang mengapa bila bumi adalah kotor dan berdosa, Tuhan tidak memusnahkannya. Karena Tuhan lebih mengetahui sifat alam, terbukti dari percobaan objektif diatas.

Namun ada hal yang saya pahami lebih jauh mengenai hasil percobaan tersebut, adalah bila nasi diibaratkan dengan umat manusia, kata "Terimakasih" diibaratkan sebagai "Kebenaran/Jalan Ketuhanan", kata "Bodoh" yang ditujukan kepada nasi sehingga membuat nasi hitam dan membusuk diibaratkan dengan iblis, maka bisa dibayangkan hasil/output dari umat manusia tersebut, karena saya percaya segala sesuatu akan menjadi indah bila kita diberikan jalan untuk menelusuri "Kebenaran".

Saya ingat sebuah pernyataan dari dalam buku Zhuan Falun, yang mengatakan, "manusia ibarat sebuah wadah, apa yang terisi itulah yang terefleksikan keluar". Dan sebenarnya saya merasakan bahwa pernyataan tersebut tidak hanya berlaku untuk manusia, melainkan juga berlaku untuk setiap elemen dan molekul dari alam. Kita dapat merasakan hal tersebut dari berbagai macam cara, dan cara yang sering saya lakukan adalah menghirup udara dengan perasaan yang gembira, maka Anda akan merasakan energi dari molekul halus tersebut masuk dan menelusuri pembuluh darah. Sedangkan cara yang dilakukan Masaru Emoto adalah dengan mengambil secangkir air minum, lalu berkata dengan halus kepada air, "Saya mencintaimu" dan "Terimakasih", lalu meminumnya, dan ketika saya mencobanya saya merasakan air itu menjadi sejuk dan masuk keperut, energinya menjadi berlipat ganda. Ia adalah apa yang diisikan, itulah yang terefleksi yang saya pahami dari sudut lain. Apabila kita ingin bahagia, maka isilah hal-hal yang positif kedalam pikiran, baik itu musik, perkataan, motivasi, dsb sehingga gelombang yang terpancarkan melalui pikiran dapat menjadi lebih baik, dan suasana pun dapat berubah menjadi lebih baik.

Anda tidak akan menyesal membeli dan membaca buku Secret Life Of Water

Salam, 
by Sakidaka.

2 Januari 2010

Kemiripan Yuna (FFX) Dengan Lan Wei (SOE)

Dua tahun yang lalu saya pernah memainkan game PC, Seal Of Evil (SOE). Biar tampilan grafiknya biasa-biasa saja, tetapi saya suka sama ceritanya dan terlebih lagi ini adalah game RPG (genre game favoku) ^^v Klo game FFX ini sudah game lama (tahun 2002), tetapi saya yakin para fans FF masih ingat sama Yuna.

Latar belakang dalam cerita SOE berada pada periode kekaisaran Cina (476-206 SM), dimana pada zaman ini lahir pemikir terbesar Cina (Confucius dan Mencius) dan juga adalah masa dibangunnya Tembok Raksasa Cina. Sedangkan latar belakang dalam cerita FFX berada di dunia fantasi (namanya Sphira).



Ok, saya pengen membahas sedikit tentang kedua gadis ini :
- Yuna adalah seorang seorang gadis cantik dan Lan wei jg adalah gadis yang cantik (bedanya yg 1 pakaian kimono, yg 1nya lg pakaian cina) cukakakak *kidding*

- Ayah mereka (Yuna dan Lan Wei) sama2 meninggal demi melindungi rakyat mereka (bisa disebut pahlawan).

- Yuna dijaga sama seorang guardian 'beast' (suku Ronso), namanya Kimahri. Lan Wei juga dijaga sama seorang guardian 'beast' namanya Liang Hu. kedua 'beast' ini (Kimahri dan Liang Hu) sama2 mendapatkan hinaan dari 'beast' lain sehingga mereka pun harus membuktikan kekuatan mereka sebagai 'the best beast'.

- sama2 jago sihir (pokoknya lawan musuh gak pakai pukulan kyk Tifa, tomboy euy!) :p
- sama2 bawa staff (iyalah masa bawa golok) hehehe...

- Petualangan mereka didampingi kekasih yang selalu melindungi mereka dari bahaya serangan musuh, dan cowok lain. hehehe~

Kemudian dalam cerita SOE, menceritakan warga Baiyue (sukunya Lian Wei) memuja dewa pelindung yang bernama 'Chi You', mereka sangat patuh dan percaya Dewa 'Chi You' adalah dewa bagi bangsa mereka.

Sampai ketika Lan Wei berhasil mengumpulkan kelima batu Empyrean Stones (lima batu ini mempunyai kekuatan, dan iming2 bs menghidupkan kembali orang yang telah meninggal). Ternyata kelima batu ini adalah batu yang menyegel Dewa 'Chi You' ( Chi You disegel oleh Yellow Emperor), maka bangkitlah Dewa jahat ini dan menjadi masalah besar dunia.

Secara umum yang menjadi persamaan dalam kedua cerita game ini adalah:

- Rakyat Sphira percaya Dewa 'Yu Yevon' adalah dewa pelindung mereka (sesuai tradisi), dan ternyata 'Yu Yevon' adalah dewa yang bersembunyi dibalik tubuh Sin dan mengontrol Sin untuk menghancurkan dunia Sphira.

- Rakyat Baiyue percaya Dewa 'Chi YOu' adalah dewa pelindung mereka (sesuai tradisi), dan ternyata 'Chi You' adalah dewa yang membodohi rakyat Baiyue, Chi You adalah dewa jahat yang mencoba menguasai dunia dalam kejahatan.

- Akhirnya mereka harus melawan dewa jahat yang berpura-pura baik, dan ternyata adalah musuh besar tersembunyi umat manusia.

Dalam kedua game ini, kita dibawa mendalami cerita yang sangat epik (heroik), petualangan, perjuangan yang bukan untuk diri sendiri melainkan untuk kelanjutan hidup orang banyak, melawan tokoh antagonis, serta menikmati kisah percintaan karakter game (biasa, udah bumbu cerita hohoho~).

~sekian~
by: Sakidaka.