Berhubung SIM (Surat Izin Mengemudi) A dan C saya akan expired semingguan lagi, dan bulan ini banyak sekali liburnya; Galungan dan Kuningan, lalu Idul Fitri. Sehingga saya membulatkan niat untuk memperpanjang SIM sebelum libur panjang.
Syarat yang harus dipenuhi adalah:
- Fotocopy KTP 1x
- Fotocopy SIM Lama 1x
- Surat Keterangan Sehat (Klinik/Puskesmas), biayanya murah cuma Rp 21.000
- Hasil Test Psikologi, biayanya mahal: Untuk keperluan SIM A = 100rb, SIM C = 90rb.
Hari pertama, saya ambil Surat Keterangan Sehat ke Puskesmas, sangat menyita waktu karena antriannya yang panjang dan lama, lebih kurang habis 3 jam.
Hari kedua, saya pergi ke SIM Corner/SIM Keliling di parkiran Carefour Sunset Road tanpa Hasil Test Psikologi karena disampingnya ada layanan tsb. Pagi jam 8 sampai jam 10:30 menunggu cuman dapat Harapan Palsu. Namun, layanan Samsat disampingnya itu buka jam 8.30 pagi dan saya lihat cukup lancar karena kebanyakan sudah tau urus secara online.
Hari ketiga (hari ini), saya pagi ke Poltabes yang di Jl. Gunung Shangyang. Petugas polisi yang menjaga gerbang sangat ramah. Karena tidak ada lahan parkir akhirnya saya muter nyari lahan kosong sampai ada insiden mobilku ditabrak emak-emak pas lagi muter balik. Setelah parkir di trotoar saya balik ke Poltabes untuk antri ambil formulir. Tapi karena tidak punya Hasil Test Psikologi, saya keluar lagi dari Poltabes ke arah kiri, jalan ga lama kelihatan banyak yang antri dan spanduk gede-gede tulisannya PSIKOLOG.
Setelah test psikologi yang gak jelas hasilnya karena cuma formalitas, saya pun balik ke Poltabes untuk antri ambil formulir, lalu dikasih formulir beserta antrian no. 1003 (iya, saya orang ke-1003). Selesai mengisi formulir, saya setor kembali bersama fotocopy KTP, SIM, Surat Ket. Sehat, Hasil Test Psikologi. Total antrian hari ini adalah 1300. Paman Acuan nomornya 824 dia selesai duluan.
Setelah berpanas-panasan karena fasilitasnya yang gak oke banget, saya menunggu sampai jam 3.30 akhirnya dipanggil nomor antrian 1000-1030. Saya lalu menerima dokumenku kembali beserta SIM lama yang sudah dijepret jadi satu bersama formulir permohonan. Bayar ke kasir BRI disampingnya, lalu menaroh setumpuk dokumen tsb dikeranjang plastik warna hijau (sesuai instruksi) tanpa dikasih tau step berikutnya menunggu dimana.
Akhirnya saya duduk di kursi dalam ruangan itu tanpa kejelasan, sampai ada seorang cece bernama Evelyn yang sedang mengurus SIM-nya yang hilang kepada petugas, saya mendengar arahan bapak polisi itu lalu saya masuk ke ruang berikutnya. Disana ada 2 counter untuk registrasi SIM baru, dan 4 counter untuk perpanjang SIM. Petugas yang ada pada ngeluh saking banyaknya yang harus dilayani.
Setelah itu lanjut ke counter berikutnya untuk difoto, diambil sidik jari dan tanda-tangan. Akhirnya sampai ke tahap terakhir pencetakan SIM. Then pulang jalan kaki menuju mobil yang diparkir ditrotoar pinggir jalan dgn jarak 400 meter.
Point pelajaran yang saya dapat hari ini untuk mengurus SIM 5 tahun kemudian adalah:
- Jangan urus dekat libur panjang
- Siapkan dokumen yang diperlukan termasuk test psikologi.
- Jika gak dapat layanan SIM Corner, jangan ke Poltabes pakai mobil kecuali sanggup berangkat jam 6 pagi. Mending naik taxi/gojek deh.
- Bawa puplen sendiri.
Sekian catatan untuk hari ini, semoga 5 tahun kedepan ada perubahan biar lebih mudah dan simple ngurus SIM.