2 Mei 2010

Sekilas Mengenai Confucius

Confucius/孔子/Kongzi (551 BCE – 479 BCE) adalah seorang tokoh besar yang menanam akar ajarannya di negeri Cina 2500 tahun yang lalu yang sampai saat ini masih mempengaruhi pemikiran sebagian besar masyarakat Cina dan sekitarnya. Ajaran Confucius adalah tentang bagaimana menciptakan keharmonisan dalam kehidupan, yaitu diantaranya mengenai standar moral pemerintah dan rakyat, hubungan keluarga, hubungan sosial, keadilan dan ketulusan hati dalam melakukan semua itu.

Adalah sesuatu yang tidak mudah mengubah pemikiran, adat dan tradisi yang turun temurun dari generasi ke generasi pada masa apapun dan mengubahnya ke jalan yang benar. Didalam film Confucius yang diperankan Chow Yun Fat, ada beberap hal yang menampilkan Confucius dalam mengubah persepsi pola pikir masyarakat pada masa itu, seperti melawan tradisi kerajaan yang membunuh keluarga dan pembantu-pembantunya untuk ikut mati bersama tuannya, tetapi Confucius mengatakan membunuh adalah tetap membunuh (berbuat dosa), walaupun itu dilakukan berdasarkan adat dan tradisi. Contoh yang kedua adalah memenangkan pertikaian tanpa harus mengorbankan nyawa.

Dikatakan bahwa selama masa penjabatan Confucius dalam negeri Lu, kehidupan masyarakatnya hidup tentram dan tidak ada kejahatan, bahkan sepanjang jalan tidak ada penjahat, karena itu Confucius dianggap paling berpengaruh pada waktu itu lebih daripada ajaran Legalisme dan Taoisme. Walaupun demikian, didalam kisah Confucius tidak pernah melupakan pertemuan Confucius dengan Lao Zi (dikenal sebagai pendiri Taoisme) dan menerima beberapa paham Taoisme dari Lao Zi tentang hukum alam semesta berdasarkan Taoisme.

Bagaimana ajaran Confucius bisa menjadi agama yang dikenal dengan Confucianisme (儒家)? Masyarakat Cina sendiri mengakui Confucius ibarat seorang Nabi, karena itu tidak sedikit yang menyebutnya Nabi Kongzi. Ajaran Confucius adalah ajaran yang harmonis antara bumi dan langit, dengan demikian dikatakan sesuai dengan hukum langit (kehendak langit). Confucianisme bukanlah ajaran yang tidak mengenal sang Pencipta, melainkan karena Confucius telah mengenali diri, alam dan sang Pencipta, karena pemahamannya yang begitu luas bahkan dikatakan tidak ada yang tidak diketahui Confucius. Bagaimana ajaran Confucius menjadi sebuah agama? karena Confucianisme melakukan tradisi dalam kehidupan spiritual, atau mengikuti tatacara pelaksanaan religius secara formalitas. Kebanyakan agama di dunia ini adalah sama demikian, karena itu disebut sebagai agama, karena mengikuti tatacara atau tradisi religius.

Bagaimana dengan penganut Confucianisme di Indonesia? Menurut saya, Confucianisme di Indonesia adalah dibawa oleh para leluhur suku Tionghua dari negeri Cina yang telah berbaur dengan Buddhisme, mayoritas penganut Confucianisme adalah suku Tionghua. Generasi sekarang, walaupun umumnya mengatakan agama dan keyakinan mereka adalah Confucianisme (Kunghucu), pada dasarnya (umumnya) mereka tidak mempelajari ajaran-ajaran Confucius, karena itu saya merasa sangat tidak pantas menganggap diri sebagai Confucianisme (agama Konghucu). Umumnya Confucianisme di Indonesia hanya melaksanakan sembahyang pada leluhur, Dewa, dan sang Pencipta. Sebuah agama tidak dinilai dari adat dan tradisi, melainkan dinilai dari kebaikan ajarannya, itulah berkah yang sesungguhnya. Seseorang tidak dapat disebut sebagai seorang pemeluk, sedangkan tidak mengetahui makna ajaran agama yang dianut.

Referensi: Wikipedia dan inspirasi.

Tidak ada komentar: